Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Tuesday, June 12, 2007

Kalo lo jual gue pasti beli donk... part 2

gue menjelaskan kalo gue jijik dengan tulisan itu dan dia juga yang sampai hati menulis seperti itu. tapi dia malah ngebales dengan menjawab :

End -: sebenernya saya sih nyantai aja
End -: tapi kenapa kok kalian terlalu masukin perasaan ya?

Hah? terlalu masukin perasaan, come on joni. lo kan temen gue. wajar kalo gue marah. gue aka lebih menghargai kalo lo ngomong itu langsung sama gue.

dan ada satu alasan konyol berbau pengecut dari dia tentang jawaban dari pertanyaan, kenapa lo nulis gitu tentang gue... jawabannya adalah :

End -: semuanya menganggap aku masih ada feeling apa2 sama kamu

hah...
sebut siapa - dan dia menyebut beberapa nama yang ketika gue tanya pada orang-orang ang dia sebut in person, mereka semua menjawab : huahahahahahaha (dengan tawa aja jawabanya gue udah tau...)

dan statement lain yang dia bilang sebagai penyelesaian masalah adalah :
End -: ya udah
End -: mari kita selesaikan masalah ini
End -: berantem aja frontal

WOOOWWW... sangat pemberani dan tidak pengecut ya...
ngajak berantem seorang cewek.
gue cewek.
tapi gue selalu beli kalo ada yang jual sama gue. dan so pasti gue datengin orangnya. siapapun yang najak gue berantem pasti gue jabanin. siapapun orangnya. apalagi dia menekakannya 2 kali dengan kata-kata ini :
End -: saya frontal aja
End -: berantem aja kita sekarang
End -: nggak usah ada ngomong di belakang

nah... tell me people. berantem itu artinya berkelahi secara fisik kan? artinya menonjok memukul dan menampar atau menendang. apalagi dia itu laki-laki. adakah laki-laki yang ngajak berantem omongan? oh, please...

dan disana gue marah besar, dan dia dengan mata berkaca-kaca siap untuk bilang bahwa dia akan menulis kata-kata ini yang gue sebut :

Dengan penuh itikad baik, saya meminta maaf atas teman-teman dan pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan postingan sebelumnya. Saya mengaku salah dengan tidak berpikir panjang dan menggunakan kata-kata tertentu yang membuat beberapa pihak merasa dilecehkan, dirugikan, dan dirusak namanya.

Oleh karena itu. saya mengaku salah dan meminta maaf kepada teman-teman dan pihak tersebut. Saya memang orang yang usil, suka mengurusi kehidupan orang lain, pengecut, pecundang, sampah, dan sebagainya.

Terima kasih atas perhatiannya.


End.

PS: Tidak ada komentar untuk post ini,
apabila ada komentar akan saya hapus dengan segera..

dan dia bilang dia ngga akan komentar lagi tentang gue.

tapi setelah itu dia menulis lagi :
Haha, lucu sekali bagaimana tindakannya selalu berlawanan dengan kata-kata. Tapi kalau saya bilang itu juga, nanti dianggap menghina.
Yah, mungkin hanya orang berpikiran terbuka saja yang mau mendengar kata-kata buruk tentangnya. Kebanyakan anak kecil memang masih labil, mentally, emotionally.

inikah orang yang bilang menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi?
tell me?
ini?

ngata-ngatain gue lagi labil?

(Bersambung..)

No comments: