Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Wednesday, April 04, 2007

Pangeran Cumi-Cumi

Pangeran Cumi-Cumi yang selalu ada di dalam hati...

Kadang-kadang aku tidak pernah tau apa yang ada di dalam hatimu. Cintakah kamu padaku saat kamu bilang "cinta". Atau benarkah yang kamu katakan padaku saat kamu bilang "aku tidak ingin kamu terluka".

But you know, sometimes action speaks louder than anything you could imagine.

Ketika aku susah payah tersenyum, kamu menemaniku dengan secangkir tawa berarti
Ketika hatiku terluka menangis, entah dimana aku tahu kamu ada di dekatku
dan saat kamu bilang aku pasti bisa aku yakin aku pasti bisa

tapi hatiku kalang kabut ketika kamu bilang kamu "ngga enak..."
dan aku merasa jengah dan bertanya-tanya apa gerangan yang membuat sang pangeran jemu dengan hati tak tentu.
penyebabnya adalah aku...
aku yang kembali menyakiti diriku sendiri dengan mengingat hal yang tidak perlu kuingat.
Pangeran sakit karena aku kembali menyakiti hatiku dengan tulisan yang mendatangkan banyak mimpi buruk untukku.
hip hip... dia terdiam dalam sepi.
pikiran sang pangeran resah tidak menentu dan dia tidak berkata kenapa.
Dia hanya tidak ingin ada yang menyakitiku lagi.

Cukup sudah katanya masa itu menghantuiku. Cukup sudah mengingat hal yang menyakitiku itu.cukup,aku ikut sakit membayangkannya. Aku sedih itu katanya. Aku sedih karena aku merasa tidak berguna karena tidak bisa sedikit pun kehadiranku membuatmu melupakan sakit itu sedikit saja.

Aku menjawab, bukan itu pangeran... aku tidak ingin mengingat itu. aku teringat tidak sengaja....

Dia menjawab kata-kataku : "Kenapa harus diingat, Kenapa tidak kamu palingkan saja wajahmu kepadaku ketika hal menyakitkan itu datang lagi."

Aku kelu terdiam tak punya jawaban.

Dia kembali berkata : " Jangan ingat hal itu lagi, Sayang. Aku tidak keberatan menjadi mesin cuci hatimu, yang akan dengan senang hati menerima semua masalahmu dan membuangnya. menggantinya degan tawa dan senyuman. jangan ingat hal itu lagi. dia tidak berharga, bahkan untuk diingat... jangan, ingat padaku saja dan semua tawa kita. ingat malam penuh bintang itu dan bunyi kriyet-krietnya. ingat saja pada becak yang kita tumpangi tengah malam hanya untuk tertawa-tawa menikmati udara malam itu. ingat saja pada 2 lagu yang kamu bilang kurang... Ingat saja padaku, Pangeran cumi-cumi dengan kaki ayam yang sexy..."

aku tertawa,diapun tertawa. Malam itu aku merasakan sesuatu. Bahwa tawanya sangat berarti. Kepiluan hatinya dan keresahannya membuatku menangis. Aku ingin mempertahankan seyumnya, entah sedetik saja lebih lama. Jangan sampai hari-harinya yang melelahkan itu membuat senyumnya pudar. Membuat tawanya hancur dimakan kelelahan yang lapar. Aku ingin dalam tidurnya pun ia merasa bahagia.

hanya satu doa untuknya dariku...

*semoga kamu menemukannya, Pangeran... Orang yang bisa membuatmu tersenyum sampai akhir hidupku,dan semoga itu aku...

No comments: