Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Sunday, December 24, 2006

Keberanian datanglah!


aku bukan tipe orang yang suka ngedengerin cerita-cerita tentang "ex"nya pacar aku. apalagi "ex"nya pacar yang sekarang. Zzzzz... ngga suka samasekali. Wuex... menurutku yang namanya "mantan" a.k.a "ex" a.k.a "pacar jamdul" adalah masalalu yang ngga perlu diliat - liat lagi. karena aku adalah orang maju yang hanya pengen ngeliat masa depan.

hahaha... bohong deng...
sebenernya aku hanya ngga punya nyali untuk menghadapi kenyataan kalo dia mungkin masih punya perasaan ama cewe lain. karena kemunginan itu sangat besar. karena pacar-pacarnya mungkin lebih-lebih-lebih-lebih dari aku. lebih yang ngga akan pernah bisa aku raih walau dengan usaha sekeras apapun. atau mungkin penyesalan karena pacaran dengan pacar yang tidak penurut hahaha... yang kedua ngga mungkin sih. karena aku hanya yakin dia sih ngga banyak komplain tentang diri aq yang cuman segini ini. yah... kepengecutan aq hanya seputar itu. aku ngga pengen menghadapi kenyataan bahwa kebahagiaan aku tuh ngga pernah lengkap.
yah... namanya juga manusia sih. ngga pernah punya rasa puas. kecuali aku mungkin aku bukan manusia. karena aku merasa sangat puas dan ngga minta apa-apa lagi dari joni. mungkin karena pengalaman yang mengajarkan kalo sebenernya ke-ngga puasan itu hanyalah alesan dari dalam diri gue untuk ngga menerima orang itu di dalam hidup gue sepenuhnya.
tapi sama joni... kayanya aku ngerasa aman-aman dan puas-puas aja deh kayanya. malah kayanya sekarang aku belajar lebih banyak karena joni bukanlah "cowo kebanyakan". joni kaya bunga mawar. indah tapi kadang menyakitkan untuk disentuh. tapi kata-katanya yang kadang menyakitkan sehingga membuatku terkadang menangis tersedu-sedu bukanlah artinya dia benci atau mendengki. dia hanya tidak mau sakit lagi. dia seperti bunga mawar, walau menyakitkan untuk disentuh sebenarnya hatinya halus dan rapuh. kadang semakin dia mengeluarkan durinya aku harus memeluk dia lebih erat, karena dibalik itu semua dia hanya mencoba untuk melindungi dirinya dari rasa sakit. walau untuk memeluknya harus merasa terluka dan sakit. karena durinya keras dan tajam. walau untuk memeluknya terkadang akupun terluka lebih dalam lagi.
aku menyadari dengan pasti, joni lebih rapuh dari yang terlihat. aku bisa dengan kuat tetap tersenyum berdiri menatap maju, walau getir. tapi joni tidak bisa, dia akan kehilangan sinarnya ketika amarahnya datang. dan setiap badai amarah hilang, dia akan kembali tersenyum manis dan mengeluarkan sinar yang (percaya ngga percaya...) membuat aku jatuh cinta lagi-lagi-lagi padanya.
pada akhirnya kita tau, untuk belajar tentang seseorang kita harus berani. punya nyali untuk jatu, punya nyali untuk terus tersenyum, dan punya nyali untuk menerima dia sesuai dengan bentuknya. berani untuk menutup air mata dengan senyum dan tawa....

Keberanian datanglah... temani opheila yang gemetar memandang masa depan

1 comment:

End said...

I love you, Julia,
I really do...