Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Sunday, September 20, 2009

Mi, so much happened lately.

Mi,
So much happened lately.

Di detik ketika semua susunan masa depan hancur. Hingga menemukan kembali identitas diri. Mencintai diri sendiri lebih dahulu.

Aku ingat dulu kamu selalu bilang : "Kamu tuh belum dewasa, belom boleh memutuskan semuanya sendiri.". Dan tiap kali kamu bilang gitu, aku menjawab ngambek-cemberut. Akhirnya aku mengerti itu semua. Baru beberapa waktu ini, aku baru mengerti. Apa artinya jadi diri sendiri ketika tahu rasanya terpaksa menjadi diri orang lain. Dan aku baru sadar arti mengambil keputusan ketika keutusan itu begitu menyakitkan-dulu aku tidak menyadari itu.

Mi, kita terlalu cepet ketemu. Terlalu cepet berpisah-yet banyak sekali yang aku pelajari dari kamu. Artinya tiap detail perhatian yang kecil, tiap detik tawa yang berharga. Dan tiap detik aku merasa kamu benar.

Lalu kemarin sempat lupa, sekitar waktu itu adalah waktu pertengkaran terakhir kita. Yang tiap bantingan pintunya masih terasa begitu dekat di telingaku. Yang tiap kata menyakitnkannya masih terngiang-ngiang jelas sekali. Masih menyesal belum meminta maaf, tapi aku yakin kamu kan pasti sudah memaafkan aku disana.

Satu lagi, kamu benar. Aku jatuh cinta lagi,lagi,lagi. Cinta itu ngga pernah bisa dikotak-kotakkan jadi pertama kedua ketiga. setiap kali jatuh rasanya berbeda. Tapi satu juga yang benar, setiap kali aku jatuh, aku semakin-makin percaya akan cinta. Kadang suka bertanya-tanya. Kalau aku ketemu kamu di umur aku yang segini, apakah aku akantetap jatuh cinta sama kamu. Atau kamu akankan sesayang itu padaku. Kita ngga akan pernah tau jawabannya.

Mi,
Terimakasih untuk selalu hidup dalam tiap kenangan, dan terus meyakinkan aku untuk jatuh cinta lagi lagi lagi.

No comments: