Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Tuesday, March 31, 2009

Status.

Pacar saya kemarin cerita, kalau seorang temannya ada yang berselisih.

Masalahnya sepela : apalagi sih kalo bukan cinta.

Sebut saja si A dan B. Dua duanya cewek yang bersahabat. Lalu, Si A punya mantan bernama C. Pendek kata akhirnya si C mendekati B. Entah kenapa si A yang jadi panas seperti duduk diatas kompor. JAdi kalangkabut karena mantan pacarnya mendekati sahabatnya. Ngambek dan ngamuk ngga jelas, merasa sahabatnya berkhianat. Mengkritik tiap kemesraan dan expresi B kepada C.

Saya jadi ingat pengalaman saya dulu. Mungkin bedanya, saya tidak jalan dengan mantan pacarnya (was) sahabat saya. Pertimbangan saya, saya sudah punya pacar-nothin else. Tapi (was) sahabat saya itu marah-marah abis-abisan pada saya.

"Gue udah cukup sakit pacaran dengan cowok brengsek yang sakit jiwa, ngga perlu lagi disakitin sahabat sendiri." gitu kata-katanya keluar menyakitkan tanpa fakta.

Mungkin curhat sama teman-teman yang lain juga begitu. Membuat saya merasa seperti cewek yang suka mengganggu hubungan orang lain. Cih... But I dont really care. Im a creative person, people like me are talking about idea. Those kind of people, loser - they are talking about others.

Tidak bijak memang, berkencan dengan mantan pacar sahabat. Tapi saya merasa menyesal sudah minta maaf karena saya tidak merasa bersalah. Kenapa : Saya ngga berkhianat, saya kan ngga jalan sama mantannya dia, lalu itu kan sudah mantan pacar-tidak ada status apa-apa lagi, kenapa harus panas. Saya jadi tertawa sendiri ketika setelah (was) sahabat saya itu marah-marah pada saya lalu 2 bulan kemudian dia jalan lagi dengan mantan pacarnya yang mengajak saya jalan. Menjilat ludah sendiri? KEbanyakan orang kaya gitu. Saya tidak menunjuk orang, karena ketika kita menujuk orang lain, 4 jari kita yang lain menunjuk diri sendiri.

MAsalah saya dengan (was) sahabat saya itu sudah selesai. Sayapun tidak ingin mengungkit lagi. Ini hanya sekedar intermezo diantara hari-hari saya yang tidak ada kerjaan dan makan gaji buta ini.

No comments: