Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Thursday, February 12, 2009

Pon De Replay, Rihanna.

Saya termasuk orang yang menentang keras kekerasan dalam rumah tangga, dalam pacaran dan dalam hal yang lainnya. Kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah. Dalam bentuk apapun.

Dan saya merasa yang terjadi pada Rihanna bukan yang pertamakali. Been there done that!

Yang terjadi awalnya selalu verbal. Kata-kata kasar, respek yang hilang, dan mulai dengan perlakuan yang tidak hormat. LAlu mulailah menampar, memukul, dan lainnya tidak terelakan lagi. Sedikit demi sedikit, mulai menampakkan sakit-jiwanya. Dominasi berlebihan, hingga semua pukulan dan tamparan itu serasa wajar dan tidak lagi terasa menyakitkan hingga menjadi sebuah kebutuhan.

Untunglah waras saya belum sempat mati saat itu. Saya menghentikannya sebelum saya masuk rumah sakit, sebelum saya mati. Bahkan berhenti di saat itupun meninggalkan banyak luka dan ketakutan yang hingga sekarang belum selesai. Belum berakhir. Luka itu tidak pernah sembuh. Bahkan ada satu waktu di dalam hidup saya, saya merasa sakau. Sakau untuk dibentak, dipukul dan lain lain. Rasa sakit menjadi sebuah bahasa kasih sayang. Saya sekarat untuk disakiti.

Banyak efek yang terjadi, tapi saya bersyukur hal itu sudah berlalu walau luka di hati, dan banyak trauma masih terus menghantui. Saya akan melalui ini semua.

Untuk semua perempuan yang mendapatkan yang seharusnya tidak dia dapatkan. You deserve more. I belive rihanna still gonna pon de replay.

No comments: