Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Tuesday, February 17, 2009

Gelut itu indah.

Gelut di bahasa sunda itu artinya berantem, berkelahi, berkonflik.

Saya itu termasuk sering banget berantem sama pacar saya, tapi jarang sekali berantem hebat. Karena bisasanya salahsatu dari kami mau mengalah. Kalaupun kami sering berantem itu kan namanya bumbu-bumbu dalam bercinta.

Lalu, karena awal minggu sebelumnya saya mengomeli dia dengan omelan yang cukup panjang dan beruntun. jadi akhir minggu ini sepertinya dia memutuskan untuk memberikan kejutan. Sayangnya, saya yang sering menelepon dia ini tiba2 menyadari kalau dia sedang ada di kendaraan.

"Kamu dimana?"
"Ini, lagi duduk-duduk?"
"Bohong, mau kemana?"

Karena dia sudah tidak punya jawaban lagi akhirnya dia menjawab.
"Aku udah dijalan mau ke bandung, jemput bentar lagi di--- ya..."

Kaget campur seneng. Akhirnya saya bertemu dengan dia dan berjalan-jalan ke tempat-tempat yang biasanya saya dan dia kunjungi. Keesokan harinya, dia bilang dia mau main PS sampe siang, lalu mau ke kawinan temennya siang-siang, dan dia bilang akan ke rumah sore-sore.

Skip ke sore-sore di rumah entah kenapa saya malah mengajakya pergi makan sushi-which is makanan yang paling dihindari dia. Saya tahu dia sangat-sangat membenci makan sushi, tapi saya pengen sushi. JAdi kami kesana. Kami makan dengan tenang, tapi setelah makan sushi tiba-tiba dia mengajak pulang. Come on, tiba-tiba pulang seteleh makan sushi padahal kami mau menonton. Lalu saya mulai kesal, dia juga kelihatannya kesal. Mulai deh bertengkar tiada ujung. dua jam berantem ngotot2an. Kesel. MArah. Dan semua berakhir ketika saya pegang kening pacar saya.

Lalu dia demam. Lalu saya berhenti marah. Lalu kami terdiam sesaat. LAlu kami baikan.

No comments: