Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Thursday, October 16, 2008

Konser.

Abis baca blognya eric tentang konsernya MSP. Dan gue juga baca blognya adrie subono tentang itu. Hmm... Rasanya seperti bernostalgia ke 6-8 Tahun yang lalu. Ketika mengumpulkan petisi mengenali Larc en Ciel. Dan sampai hari ini ngga ada tanggapan pasti dan entah kenapa 8 tahun berlalu seperti mematahkan semangat saya untuk terus mengusahakan itu.

Impian saya, dan saya yakin banyak sekali orang yang ingin menonton Larc en Ciel di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari gosip tentang riders yang ngga biasa, hingga macem2 yang ngga biasa bikin Promotor manapun jiper. Belum lagi karena ridernya ngga biasa harga tiketnyapun bakal mahal se mahal tiket konser F4 (WTF...). Mungkin udah ada lebih dari 100 petisi yang jumlahnya lebih dari 50.000 per petisi untuk konser ini. Tapi ngga pernah ada yang mewujudkannya. Dan lambat laun semangat Le Cielers seperti saya pun mulai layu.

Masih impian saya untuk menonton Hyde, Tetsu, Ken, dan Yuki di atas panggung. Tapi saya pun tahu diri untuk tidak terlalu muluk berharap bisa menyaksikan konser dengan full enternain khas laruku (maksud gue dengan panggung berbentuk buah apel berwarna putih yang dibuka ketika konser dimulai atau, punk en ciel didalam konsernya atau kemegahan sekelas Grand Cross). Untuk saya Larc enciel di Sub MArine Connecticutt saja sudah cukup membuat saya terpukau dengan sound dan panggung yang tidak terlalu luas.

YAh mungkin semua itu hanya mimpi. Saya hanya bernostalgia sesaat ketika membaca eric yang sedang mengusahakan konser MSP.

sigh.

No comments: