Hidup adalah sebuah film dimana saya adalah bintang utamanya.

Hidup saya, biasa saja. Saya bukan artist atau orang yang diberikan sesuatu yang special. Tapi saya merasa hidup saya berwarna, bermakna dan sangat blessed.

Kalo disuruh memilih genre, saya tidak bisa menggenrekan hidup saya, banyak komedi, banyak humor, banyak action, dan banyak juga dipengaruhi banyak orang. Saya tidak selalu merasa bahagia, tapi kebahagiaan dalam hidup saya cukup untuk membuat saya percaya kalau, ada yang namanya surga di dunia, a little heaven place on earth. dimana saya bisa berkumpul bersama orang orang yang menyayangi saya. People with such unconditional love, dan itu bikin saya so blessed bisa kenal dengan mereka yang bisa ada saat saya butuhkan. yang selalu mendukung saya.

Saya tidak merasa menjalin persahabatan yang sempurna dengan orang-orang tersebut diatas. Orang dengan unconditional love ini bukan berarti tidak pernah menyakiti saya. Kalau saya diizinkan meminjam istilah dari salah seorang sahabat saya, Sazki yang pernah menulis mengenai 2 kategori sahabat, sahabat yang memeluk tanpa pisau dan memeluk dengan pisau. Orang-orang diatas yang saya sebutkan sebagai, orang-rang dengan unconditional love adalah sederet orang yang pernah menusuk saya dengan pisau yang sangat tajam. tapi mereka melalukan itu karena mereka menyanyangi saya, mereka mengingatkan saya dengan cara itu. dan setelah itu pun mereka tidak pernah berhenti menyanyangi saya.

Hidup itu kerja keras, walaupun terkadang saya sangat santai dalam nejalani hitup. saya sangat sering terlambat masuk kantor dan kuliah. saya bukan orang yang disiplin. saya disiplin dalam menyimpan kenangan dan pengalaman, supaya menjadi guru yang paling baik. dan saya tidak pernah berhenti bersyukur.

Karena hidup saya, adalah film dimana saya pemeran utamanya. dan inilah yang membuat saya bertahan.