Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Friday, June 29, 2007

Single parent


Kmaren gue ngobrol-ngobrol ama temen gue yang sesama sedang mengerjakan TA psikologi. dimaa gue mendapatkan judul TA yang sarat dengan tema Politis dan Harus memaparkan kebenaran yang ditutupi. dia mendapatkan judul TA yang unik dan mantep.

"PERKEMBANGAN PSIKOLOGI KELUARGA DENGAN ORANGTUA TUNGGAL MUDA"

Kenapa ini jadi seru buat gue?
soalnya mungkin inilah puluhan tanggung jawab lain ketika lo hamil di luar nikah selain aborsi.
sampe umur gue 5 tahun gue dibesarkan oleh nyokap gue only while my father sekolah melanglang buana ke jepang dan belanda.
makanya judul ini sebenernya sangat menarik perhatian gue.
kebanyakan menyoroti orang tua tunggal wanita. padahal sebenarnya lebih banyak orang tua tunggal laki-laki looo...
entah karena banyak film yang menjadikan perempuan sebagai korban, dan menjadikan kebanyakan perempuan sebagai korban hamil di luar nikah. tapi menurut hasil penelitian temen gue itu, justru lebih banyak laki-laki yang mejadi orangtua tunggal dibanding perempuan.

diluar itu semua gue jadi menyadari berat banget ya jadi orang tua tunggal muda. beberapa kendala yang dialami :
- belum mapan
- secara psikologi masih labil
- masih pengen senang-senang
- masih belum bisa membedakan antara yang baik dan buruk

ternyata hal ini yang jadi alesan kenapa orang-orang lebih mudah memilih aborsi daripada menjadi orang tua yang belum siap.

tapi segala kesulitan ini yang gue baca dari tugas TA temen gue sangat jarang gue lihat dari temen gue yang jadi orangtua tunggal. temen gue ini laki-laki dan dia punya seorang anak bernama christina yang sangat manis. gue pun bertanya sama dia... apa pernah dia cape atau putus asa dalam membesarkan anaknya, apalagi lo ngga lagi punya istri-i mean ngga ada yang mensupport lo.

dan temen gue itu menjawab :
"memang cape kadang-kada waktu gue udah cape kerja. trus pulang dan anak gue nangis. belum lagi pas weekend ketika pas gue pengen dugem bareng temen-temen atau gue pengen cari pacar, tapi ternyata calon pacar lo ngga suka ama anak gue. kesel banget. tapi semua perasaan kesel itu terhapuskan ketika lo ngeliat ada senyum gue di wajah anak gue yang sedang ketawa pas ngeliat gue pulang dan berlari meluk gue."

hmmm...
gue ngga ngerti. tapi mungkin ini yang nyokap gue rasain dulu. bahagia pas ngeliat gue...

menurut kalian semua, jadi orang tua tunggal atau aborsi?
its your choice!

No comments: