Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Tuesday, April 07, 2009

Masih inget kalo kita harus bersyukur juga udah bagus.

Saya tertegun ketika membaca ulang catatan filsafat saya ketika masih kuliah S1.

We must add in a complete life. One swallow does not make a summer, nor does one day; and so too one day, or a short time, does not make a man blessed and happy
-Socrates

Complete-Lengkap. Apa yang bikin kehidupan ini lengkap? Untuk saya, lengkap itu keseimbangan. Antara sakit dan sehat. Antara sedih dan senang. Semuanya lengkap berkesinambungan. keseimbangan pula antara proses dan hasil. Saya terbiasa menjalani hidup begitu strict, begitu galak pada diri sendiri, begitu haus akan hasil yang terus-terusan ingin diraih karena banyaknya proses yang saya lakukan. Hingga saya lupa untuk bersyukur. Saya punya rasa syukur yang tak tersampaikan banyak sekali.

Hingga saya tak sengaja membaca diary adik perempuan saya. Diary itu terbuka dan banyak menguak hal-hal yang tidak saya tahu. Dan satu hal yang paling membuat saya sedih sekaligus terkesima adalah kalimat :

"Aku ngga akan pernah bisa jadi apa-apa kalau dibandingin sama kaka aku, selalu kalah."

Sebagai anak paling besar, saya lupa. Mungkin saya terlalu tinggi menetapkan standard. Supaya adik-adik saya selalu lebih baik dari saya. Tapi kalau semua harus lebih baik dari saya, lalu lebih baik itu harus seperti apa. Dan saya tiba-tiba merasa lupa bersyukur. Apa yang sudah saya raih sekarang ini masih harus saya syukuri terus menerus.

Punya pekerjaan yang menyenangkan, saya dibayar untuk mendengarkan radio. Saya dibayar untuk bersenang-senang. Apa lagi yang sebenarnya saya keluhkan. Gaji yang lumayan bila saya tidak terlalu boros dan disiplin. Saya akan mampu membeli sepasang sepatu sebulan sekali, dan menabung secukupnya. Clubbing bersama sering. Menonton konser gratis. Makan siang gratis di kantor. Fasilitas mess yang murah. Jam kantor ngga mengikat - cuman jam absen ngga bisa diganggu gugat. Internet bebas 24 Jam. Sering dapet CD gratis. Sering dapet temen baru.

Apa sih yang harus saya keluhkan? Emangnya saya pengen apa sih? Digaji 10 juta sebulan sambil ongkang2 kaki? Huhuhuhuhu... *kadang saya kesel sama diri saya sendiri ini.

Saya melihat keatas, hingga lupa kalau di sekitar saya sendiri masih banyak yang tidak seberuntung saya. Ah lupa. Saya lupa bersyukur atas keadaan saya.

1 comment:

Anonymous said...

jadi judulnya sebetulnya karena si masih inget ini ya? hm... tapi kalau semuanya cuma berhenti di ingat aja tanpa ada lanjutannya sayang juga kan?

dan tanpa perlu mengenalmu cukup baca di satu postingan ini aja... sadarilah dear kau begitu beruntungnya :D

*bicara sebagai seseorang yang iri melihat begitu banyak yang kau punya :D