Dear...

As simple as You created this world.
As meangingful as full as the happines can be.
As Light as feather taken by winds.

Writer

My photo
Bandung, West Java, Indonesia
I want everyone in Indoesia have the luxury of reading. Watching the world from a book.

Tuesday, May 06, 2008

All the voices in your head speak the truth.

"Listen to your inner talks, All the voices in your head speak the truth. Dont shut it down."

Kadang hati berkata lain, lain dengan kenyataan.
Rasanya jika begitu, ingin lari saja tanpa mau didengar kata hati.
Tapi hati tidak berbohong tentang apa yang dikatanyannya.
Dia bisa mabuk, tapi tidak berbohong.

Sepertinya hati memang butuh kata lain selain iya dan tidak.
Butuh suatu kata yang berkompromi dengan kenyataan.
Kata yang similiar dengan arti "biar aku pikirkan dulu"
Tapi hati tidak berpikir, otak yang melakukannya.

Sejak dahulu kala, mungkin.
Otak dan hati selalu berlawanan.
Sedangkan si tubuh hanya menjalankan kata pemenang hari ini.
Dan si tubuh jarang sekali mengemukakan pendapatnya.

Tapi apa yang terjadi jika tubuh ternyata ingin berkehendak sendiri?
Bagaimana jika tubuh ternyata juga punya pendapat.
Maka diciptakanlah kata "nafsu".
Dan biasanya nafsu selalu salah.

Tubuh tidak bisa berpikir atau merasa.
Berpikir itu hanya otak yang bisa.
Merasa itu hanya hati yang punya.
Sedangkan nafsu, hanya akan membuat hati menyesal dan otak berontak.

Kalau begitu siapayang harus diikuti?
Aku memilih untuk mengikut kata hati.
Tidak pilih kasih.
Tidak egois.

Bagaimana dengan kamu?

Tapi hati selalu membuat pilihan yang membuatku tidak menyesalinya.
Sedangkan otak membuatku terlihat kuat, tapi pilihannya menyakitkan.
Dan tubuh biasanya membuatku menyesal kemudian.
Maka aku pilih hati.

Tanya hati kamu, apa benar ini yang kamu inginkan.
Apapun jawabannya dia akan menunjukan jalan paling nyaman untuk hatimu.
Sakit untuk tubuhmu, Bodoh untuk otakmu.
Tapi bahagia dalam hatimu.


Tapi itu hidupmu, kukembalikan semua padamu. Pilih yang paling baik. Aku pasti ada di sisi kamu.

No comments: