My Super Secret Love
Taukah kamu, hatiku berdegup kencang bak derap kaki kuda pacuan.
Detik itu.
Menit itu.
Momentum itu ingin kubuat beku.
Ternyata masih ada rasa itu dalam hatiku.
Rasa tanpa perih, yang juga tanpa tuntas.
Betapa aku mendambakan memiliki senyum itu.
Hai baju merah hang dulu merebut hatiku.
Ah,
Tidak mungkin lagi.
Lebih baik tidak kuteruskan.
Begini lebih indah.
Dear my super secret love...
No comments:
Post a Comment