What a strange...
Aku tahu kamu terus mengamatiku menintip setiap tindakanku.
Melihat dan mencari apa yang kubicarakan.
Memasang radar besar untuk merampok setiap sudut sisi pribadi.
Menungguku untuk terkapar lemah dan kemudian menyerah.
Aku muak, mendengar cacimaki.
Yang kau lontarkan dengan balutan kata semanis madu.
Aku merasa cukup.
Cukup kuat untuk bersabar dengan sikap yang terus-terusan kau lakukan.
Aku tidak akan membahasnya dengan terbuka.
Hanya akan diam bersabar, sampai nanti saatnya pertahananku habis.
Aku hanya akan tersenyum dan berterimakasih.
Atas dirampasnya kepercayaanku.
No comments:
Post a Comment